Jumat, 04 Juli 2014

Hilangkanlah IngatanKu

Masih ada dalam ingatan gue sekitar satu bulan setangah yang lalu, ketika gue masih jadian sama dia, ya memang hubungan kita hanya seumur jagung, mungkin seumur jagungpun tidak, kita hanya jadian sepuluh hari, tapi sepuluh hari itu banyak memberikan kecerian dalam hidup gue.

Gue masih inget betapa geroginya gue ketika gue nembak dia pas hari ulang tahun yang ke delapan belasnya, jantung gue berdetak kencang tidak seperti biasanya, kaki gue gemeteran, mulut gue tiba-tiba gagap, dan gue panas dingin. tapi gue memberaninkan diri untuk nembak dia, ya, gue nembak dia pada saat itu gue pun di terima. Betapa senangnya gue saat itu.

 Akhirnya penantian panjang gue buat ngedapetin dia ga sia-sia, penantian panjang? Ya, penantian panjang, Sekitar dua tahun lamanya gue naksir sama dia, dan gue baru berani mengutarakan perasaan gue ke dia sekitar satu bulan setangah yang lalu.

Bukannya gue ga berani, tapi pada dua tahun lalu dia sudah punya pasangan, ya masa iya gue ngedeketin cwe yang udah punya pasangan? Gue ga mau di cap sebagai perusak hubungan orang, emangsih pada awalnya gua punya niat jahat buat ngerusak hubungan dia, tapi gua pernah merasakan hubungan gue di rusak dan itu rasanya sakit, jadi gue ga mau ngerusak hubungan orang.

Masih inget juga dalam pikiran gue ketika gue mengenalkan dia ke sahabat gue Denis Pratama dan Asep Rosadi. Betapa senangnya gue bisa mengenalkan pacar gue ke sahabat-sahabat gue, walaupun awalnya mereka ga ada yang percaya kalo gue punya pacar. Tapi gue bisa membuktikan kalo gue punya pacar dan gue bawa dia ke hadapan sahabat-sahabat gue.

Dan gue juga masih inget betapa geroginya gue pas gue di kenalin sama orang tuanya, jantung gue berdetak kencang tidak seperti biasanya, kaki gue gemeteran, mulut gue tiba-tiba gagap, dan gue panas dingin, gue langsung ngobrol-ngobrol sama orang tuanya, betapa senengnya gue bisa deket sama orang tuanya dia. selama pacaran (walaupun gue baru beberapa kali pacaran) tapi baru dia yang ngenalin gue ke orang tuanya.

Tapi kini semua itu hanya tinggal kenangan, sebuah kenangan yang menyisakan kepahitan, hubungan gue berakhir di sepuluh hari. Bila gue di beri satu permohonan sama tuhan gue pengen meminta hilangkan semua ingatan tentang dia atau kembalikan dia pada ku. Jujur semua kenangan itu masih kebayang-bayang dalam ingatan gue, gue ga bisa melupakan semua kenangan indah itu, kenangan dimana memberikan banyak kebahagiaan untuk gue.

tapi ya mau apa dikata gue harus bisa menerima ini semua, ini pelajaran berharga buat gue, kalo gue mau merasakan  manisnya suatu hubungan , ya, gua juga harus bisa menerima pahitnya hubungan itu. memangsih sakit dan butuh waktu lama untuk melupakannya tapi gue yakin gue pasti bisa untuk melupakan dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar